PUASA CERIA DAN PENUH MAKNA


PUASA RAMADHAN CERIA DAN PENUH MAKNA
Oleh : Aan Choirul Anam

Kedatangan bulan Ramadhan selalu ditunggu dan dinanti. Kedatangan bulan yang mulia, bulan yang penuh rahmat, penuh ampunan dan penuh barokah, selalu disambut dengan gembira dan penuh suka cita. Menyambut kedatangan Bulan Ramadhan ini dari tahun ke tahun mengalami perubahan sesuai dengan masa dan perkembangan jamannya, pada tahun 1980-an menyambut datangnya setelah sholat Ashar pada akhir bulan Sa’ban dengan tradisi kotekan atau tiduran dengan memukul bedug dan ketongan bertalu-talu dengan irama yang rancak dan enak didengar di masjid-masjid, langgar dan mushola, namun sekarang hal itu sudah tidak dilakukan lagi berubah dengan saling berkirim ucapan selamat memasuki Bulan Ramadhan melalui media sosial dan elektronik  yang esensinya tetap sama yaitu menyambut datang Bulan Ramadhan dengan gembira. Rasulullah Muhammad SAW telah mengingatkan dalam sebuah hadis kepada umatnya untuk senantiasa menghadirkan perasaan dan pikiran gembira menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. Kegembiraan dan perasaan suka ria ini juga niscaya bakal diganjar dengan sebuah keistimewaan pula
مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ
Artinya: “Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.”
Setiap satu tahun sekali, pada Bulan Ramadhan umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dan puasa Ramadhan merupakan rukun islam yang ke empat. Perintah puasa Ramadhan terdapat pada firman Allah SWT dalam Al qur’an surah Al Baqarah ayat 183 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang banyak mempunyai keistimewaan dan kemuliaan. Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Nasa’i bersabda :
أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Artinya: “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.”
Keutamaan Bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain, antara lain :
1. Bulan Penuh Berkah (Syahrul Mubarok)
Bulan Ramadhan disebut syahrul mubarok atau bulan penuh keberkahan karena diturunkannya Al-Quran pertama kali sebagai kitab suci yang digunakan sebagai petunjuk bagi umat Islam. Al qur’an pertama kali diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan 610 M sehingga turunnya Al qur’an diperingati sebagai nuzulul qur’an.
2. Semua Pintu Surga Dibuka, Pintu Neraka Ditutup, dan Setan Dibelenggu
Puasa Ramadhan Adalah Salah Satu Rukun Islam
3. Puasa merupakan pondasi keislaman bagi umat Islam. Baik buruk keislaman seseorang dapat dilihat bagaimana ia melaksanakan puasa Ramadhan, jika ia melaksanakan puasa Ramadhan dengan sungguh-sungguh maka kuatlah pondasi keislamannya
4. Puasa Ramadhan Mendidik untuk Meraih Derajat Takwa
Puasa Ramadhan akan mendidik kita agar istiqomah dalam bertaqwa sehingga kita mendapat kemuliaan di sisi Allah SWT
5. Adanya Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang lebih baik dari 1.000 bulan. Jika seseorang mengerjakan ibadah dan amal shaleh pada malam itu, maka nilainya lebih baik daripada jika melakukannya selama 1.000 bulan.
6. Waktu mustajab untuk berdoa
Terdapat 3 waktu utama yang paling mustajab untuk berdoa di dalam bulan Ramadhan, yaitu : pada waktu sahur, saat berpuasa, dan pada waktu berbuka puasa.
7. Bulan penuh ampunan
Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu
8. Puasa Ramadhan Menjadi Penyebab Masuk Surga dari Pintu Ar-Royyan
9. Puasa Ramadhan Memberikan Syafaat di akhirat kelak
Amalan puasa dan membaca Al qur'an akan memberi syafa'at bagi seorang hamba di hari kiamat.

Puasa Ramadhan melatih umat islam untuk lebih bersabar, dan disiplin dalam menggunakan waktu. Puasa merupakan kawah candra dimukanya umat islam untuk melatih diri mengalahkan hawa nafsunya dalam meraih ketaqwaan kepada Allah SWT. Puasa juga merupakan cara membentuk karakter seorang muslim  yang taat menjalankan perintah Allah SWT dan taat menjauhi larangan-Nya. Puasa Ramadhan juga dapat meningkatkan kesehatan jasmani (tubuh/fisik) dan kesehatan rohani bagi umat islam.
Madrasah Ibtidaiyah Ma’dinul ‘Ulum Campurdarat yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam Pesantren Ma’dinul ‘Ulum dalam mengisi bulan Ramadhan sudah sepuluh tahun ini mengadakan kegiatan “Ramadhan in Pesantren”. Kegiatan  Ramadhan in Pesantren ini bertujuan untuk  memberi bekal dasar-dasar agama islam yang kuat, memberi pengalaman mondok selama 10 hari dan mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan yang positif dan bermakna kepada anak didik atau santri Madrasah Ibtidaiyah Ma’dinul ‘Ulum. Orang tua atau wali santri sangat mendukung  kegiatan Ramadhan in pesantren ini karena dapat  melatih putra/putrinya untuk lebih mandiri, dapat bersosialisasi dengan teman-temannya dan dapat menghindarkan anak dari Handphone yang selama ini dikeluhkan orang tua dengan kebiasaan anak mabar (main bareng) permainan online di handphone yang membuat anak membuang waktunya percuma, membuat malas belajar dan beraktifitas.

Kegiatan Ramadhan in Pesantren ini merupakan kerjasama antara Madrasah Ibtidaiyah Ma’dinul ‘Ulum, Organisasi Santri Madrasah (OSAMA) Madrasah Diniyah Ma’dinul ‘Ulum sebagai panitia pelaksananya dan Ustadz/Ustadzah Pesantren Ma’dinul ‘Ulum sebagai narasumber dan pematerinya. Alhamdulillah, tahun 2024 ini Kegiatan Ramadhan in Pesantren dikuti 166 santri, ada yang kelas 3, kelas 4, kelas 5 dan kelas 6 Madrasah Ibtidaiyah Ma’dinul ‘Ulum Campurdarat. Kegiatan pada Ramadhan in Pesantren terdiri dari kajian kitab Pesantren (Mabadi Fikih karangan Ustadz Umar Abdul Jabbar dan kitab Alala karya Imam al-Zarnuji), praktek fikih, tadarus Al Qur’an, Pembiasaan sunnah (sholat duha, sholat tahajud, sholat rawatib dll), hafalan surat pendek, game edukatif dan interaktif, buka dan saur bersama, mondok di asrama, sama dengan mondok yang sebenarnya tidur berkelompok di kamar, tidur beralas kasur atau karpet yang dibawa dari rumah, setiap kamar berisi 10 sampai 19 santri. Kegiatan ini dilaksanakan 10 hari petama pada Bulan Ramadhan. Dipilih 10 hari pertama bulan Ramadhan karena menurut hadis Nabi Muhammad SAW pembagian keutamaan bulan Ramadhan menjadi tiga, yaitu sepuluh hari pertama rahmat, sepuluh hari kedua adalah ampunan, dan sepuluh hari ketiganya adalah terbebas dari api neraka.
 أوله رحمة، وأوسطه مغفرة، وآخره عتق من النار 
Artinya: “Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka.”
Sehingga diharapkan para santri yang mengikuti kegiatan Ramadhan in Pesantren selalu mendapat rahmat dari Allah SWT, sekaligus bekal ilmu dan kebiasaan yang baik dalam Ramadhan in Pesantren dapat dilanjutkan dan diamalkan di rumah dalam beribadah puasa satu bulan penuh.

Banyak kejadian-kejadian yang unik dan lucu ketika para santri mengikuti kegiatan Ramadhan in Pesantren. Ketika awal masuk asrama para santri kelihatan penuh semangat bahkan tidur sampai larut malam karena asik ngobrol dan bermain dengan temannya sehingga sulit dibangunkan ketika akan sholat malam dan makan saur, sudah bangun tetapi pindah tempat untuk tidur lagi dengan sabar panitia membangunkannya kembali sampai para santri bangun dan mengikuti kegiatan dengan baik. Kemudian saat sholat subuh berjama’ah tidak jarang ada peserta/santri yang tidur saat sholat ketika sujud, setelah selesai sholat panitia membangunkannya menyuruh wudhu kemudian sholat subuh. Ketika Hafalan surat pendek setelah sholat subuh juga ada santri yang bersandar di tembok masjid lalu tidur. Dan yang paling rawan adalah hari pertama dan kedua puasa ada beberapa anak yang mokel dengan minum air saat berwudhu dan ada yang menagis ingin pulang.

Semua kegiatan Ramadhan in Pesantren telah terprogram dan terjadwal dengan baik. Dimulai pukul 03.00 santri dibangunkan untuk mengikuti sholat malam, kemudian makan saur bersama dalam makan saur ini santri dilatih untuk bersabar dan disiplin antri bergantian mengambil makan untuk saur bersama-sama, selanjutnya mengambil wudhu untuk sholat subuh berjama’ah. Setelah sholat Subuh berjamaah dilanjutkan hafalan surat pendek (juz ‘Amma) setelah itu isirahat dan bersih-bersih (mandi dan membersihkan kamar). Pada Pukul 07.00 para santri menuju ke masjid untuk sholat duha berjama’ah, setelah itu kajian kitab pesantren dilanjutkan dengan game / membuat karya yang menghasilkan produk kerajinan untuk melatih kreatifitas santri  kemudian istirahat. Pada pukul 12.00 para santri ke masjid untuk sholat dhuhur berjama’ah dilanjutkan sorogan Al qur’an kemudian istirahat dan tidur siang. Pada pukul 15.00 mandi kemudian ke masjid untuk sholat ashar berjama’ah, setelah itu kajian kitab pesantren dan dilanjutkan game dan membuat karya yang menghasilkan produk kerajinan untuk melatih kreatifitas santri kemudian istirahat. Menjelang maghrib para santri mengaji kemudian sholat maghrib berjamaah dilanjutkan buka puasa bersama. Pada pukul 19.00 para santri ke masjid untuk sholat isya’ berjamaah dan sholat tarawih berjama’ah setelah itu pengarahan dari panitia dilanjutkan tadarus Al qur’an setelah itu istirahat. Di sela-sela akan tidur malam biasanya digunakan para santri untuk bermain di halaman pondok ada yang main betengan, petak umpet dan gedrik / engklek. Kegiatan-kegiatan di Pesantren in Ramadhan cukup padat dengan dikemas secara menarik diselingi game-game interaktif membuat para santri semangat untuk mengikutinya.

Dengan mengikuti kegiatan Ramadhan in Pesantren ini, anak-anak / para santri semakin mandiri dan peduli kepada dirinya sendiri dan orang lain, membuat anak mudah bergaul dan sosialisasi dengan teman, beribadah lebih sempurna karena dilakukan secara berjama’ah, para santri lebih sabar, disiplin dan menahan emosi serta santri lebih disiplin waktu (dapat mengatur dan menggunakan waktu sebaik-baiknya) dan pada akhirnya para santri dapat melaksanakan puasa Ramadhan dengan Ceria dan penuh makna.

Semoga semua santri Madrasah Ibtidaiyah Ma’dinul ‘Ulum menjadi anak-anak yang solih/sholihah, pinter bener, mendapat ilmu yang bermanfaat, bejo dan bahagia di dunia dan akherat serta menjadikan surga bagi orang tuanya.  Allahumma Aamiin


* Guru di Madrasah Ibtidaiyah Ma’dinul ‘Ulum Campurdarat



















Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tadabur Alam Gunung Budheg

Peringatan Agustusan