BIOGRAFI KH AHMAD BAJURI2
BIOGRAFI KH. AHMAD BAJURI
PENDIRI PESANTREN MA’DINUL ‘ULUM CAMPURDARAT
Hari ini,
suasananya sedikit mendung dan udara terasa dingin setelah semalaman
Campurdarat diguyur hujan lumayan lebat.
Kegiatan hari ini lumayan padat, pagi hari mengantar istri ke pasar untuk
berbelanja kebutuhan sehari-hari , kemudian membantu istri potong-potong tempe sebagai
bahan sambal goreng tempe yang akan
dibawakan untuk bekal anak laki-laki ku yang akan kembali lagi ke pondok
pesantrennya di Tenggalek. Setelah itu
mengerjakan dan menyelesaikan tugas membuat laporan kinerja guru dan kepala
madrasah dan menguploadnya ke link yang sudah disediakan.
Hari ini
akan kembali ku postingkan tulisan beliau KH. Ma’dhum Alie Ma’dhum (Pengasuh Pesantren Ma'dinul 'Ulum Campurdarat) tentang biografi ayah beliau KH. Ahmad
Badjuri (Alm) sebagai kelanjutan tulisan beliau beberapa hari yang lalu.
Semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua
dan menambah mahabbah dan ta’dhim kita… Aaminn
BIOGRAFI PENDIRI DAN PENGASUH
PESANTREN MA'DINUL ULUM CAMPURDARAT
KH. AHMAD BADJURI
(BAG. 2)
(BAG. 2)
SUKA DUKA DALAM
PENCARIAN ILMU.
Santri =
ngesatne barang kang dipetri ( mengambil seluruh ilmu)
Siswa = sing wasis lek nggowo (pandai pandai menempatkan ilmu)
Murid = ngemu barang kang winirid (penuh dengan laku utama)
Siswa = sing wasis lek nggowo (pandai pandai menempatkan ilmu)
Murid = ngemu barang kang winirid (penuh dengan laku utama)
Sebagai santri
Beliau benar benar menimba beragam disiplin ilmu dengan penuh kesabaran dan
ketekunan dan juga keihlasan dalam menjalani laku kehidupan, sehingga tidak
berlebihan bila dalam waktu relatif singkat Beliau Ahmad Badjuri mampu menyerap ILMU TASAWUF.
Ini dibuktikan jika beliau mengaji dan menerangkan kitab kitab karya besar Al Ghozali maupun karya Arif Billah Ahmad Athoillah al Iskandari mudah dicerna dan mudah difahami
Ini dibuktikan jika beliau mengaji dan menerangkan kitab kitab karya besar Al Ghozali maupun karya Arif Billah Ahmad Athoillah al Iskandari mudah dicerna dan mudah difahami
Sebagai Siswa
beliau tak lepas dari beragam ujian dari perjalanan spiritual sampai tata
berdiskusi yang baik, dan tidak jarang beliau dicoba pada suatu pesantren
dengan di serahi KITAB GUNDUL untuk dibacakan dan diterangkan.
Sungguh belau merupakan santri yang benar benar alamah kitab dan sekaligus mampu menterjemahkannya dalam olah laku.
Sungguh belau merupakan santri yang benar benar alamah kitab dan sekaligus mampu menterjemahkannya dalam olah laku.
Sebagai murid
beliau sangat menjunjung tinggi arti BERGURU, arti seorang Kyai dengan tidak
melupakan bakti kepada kedua orang tua dan kasih sayang kepada sesama.
Beliau terkenal
berhati hati dalam hal TATA KRAMA dan olah makan, sehingga dalam kekurangan
bekal dari rumah beliau memilih puasa atau makan karak tiwul untuk menghindari
MEMINTA kepada sesama santri.
Sehingga dengan ketekunan RIYADHOH tatakrama dan olah makan beliau sering mendapat kepercayaan Sang Kyai untuk membuat " sekedar " gembolan saat itu.
Sehingga dengan ketekunan RIYADHOH tatakrama dan olah makan beliau sering mendapat kepercayaan Sang Kyai untuk membuat " sekedar " gembolan saat itu.
Sungguh saat
saat yang sangat kekurangan baik ekonomi, rentannya fisik, perjalanan
jauh....namun semuanya tidak meyurutkan langkah beliau menimba dan mencari ilmu
sebanyak banyaknya.
Dan laku "
SEDEKAH " menjadi ciri khas beliau saat khatam mengaji sebuah kitab selalu
memberi kenang kenangan kepada Kyai atau Guru yang mengajari dari uang
"Tabungan" yang disisihkan untuk keperluan itu.
Mantul... Semoga kita mendapatkan berkah dari Sang Kyai. .. Aamiin.
BalasHapusAamiin... matur swn bu
Hapus