BALON UDARA


PARADE BALON UDARA

            Pagi ini tepat 8 hari di bulan Syawal yang biasa disebut dengan hari raya kupatan. Hari raya kupatan sebenarnya adalah hari rayanya umat islam yang telah melaksanakan puasa syawal yang merupakan puasa sunnah yang dilaksanakan 7 hari setelah hari raya idul fitri. Pada bulan syawal umat islam disunahkan untuk melaksanakan puasa syawal sebagai penyempurna amalan ibadah dan ganjarannya setara dengan puasa selama satu tahun.
            Pada hari raya kupatan, biasanya diisi dengan kegiatan halal bihalal, ceramah agama, santunan anak yatim, dan makan bersama  dengan menu ketupat sayur dilanjutkan dengan berebut gunungan dan pembagian door price . Di tengah pandemi  virus Corona, kegiatan-kegiatan mengumpulkan orang banyak dilarang sehingga agenda tahunan kupatan di kampungku juga ikut dibatalkan / ditiadakan pada tahun ini. Namun demikian mushola-mushola dan masjid semalam mengadakan kupatan kecil-kecilan dengan jama’ah yang terbatas tapi tidak mengurangi antusias masyarakat untuk merayakan kupatan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.
          Kupat merupakan makanan wajib pada hari raya kupatan dipadu dengan sayur lodeh yang lumayan pedas dan soto ayam  berkuah santan sebagai hidangan yang sangat dinantikan. Banyak filossofi yang dapat kita ambil dari makanan yang bernama kupat, diantaranya :
1.    Dalam bahasa  Jawa, Ketupat merupakan akronim dari ngaku lepat artinya  mengaku kesalahan, Jika orang mengaku salah maka orang tersebut harus meminta maaf.
2.  Bentuk segi empat dari ketupat mempunyai makna kiblat papat lima pancer yang berarti empat arah mata angin dan satu pusat yaitu arah jalan hidup manusia dimana pusatnya adalah Allah SWT.
3.    Warna putih ketupat ketika dibelah melambangkan kebersihan setelah bermaaf-maafan
4. Pembungkus butiran beras ketupat menggunakan janur merupakan simbol kebersamaan dan kemakmuran.
5.    Janur yang ada di ketupat berasal dari kata jaa-a al-nur bermakna telah datang cahaya.
6.  Anyaman pada ketupat diharapkan memberikan penguatan satu sama lain antara jasmani dan rohani.
7.    Ketupat biasanya juga disajikan bersama lauk atau makanan bersantan. Santan dalam bahasa jawa santen kependekan dari pangapunten yang berarti memohon maaf.
Dengan demikian ketupat ini hanyalah simbolisasi yang mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah mohon ampun dari segala kesalahan. Begitu dalam filosofi ketupat yang diajarkan oleh nenek moyang kita terutama wali songo dalam menyebarkan agama islam sehingga islam menjadi "Rahmatan lil 'alamin".
            Pagi ini ada yang lain dari biasanya langit dipenuhi balon udara berwarna-warni melayang kian kemari membuat suasana semarak. Kegiatan menaikan balon udara selama ini dilarang oleh pemerintah bahkan bapak polisi dan perangkat desa menyampaikan peringatan akan bahayanya balon udara. Bahaya balon udara yang dinaikkan akan mengganggu rute penerbangan,  dapat nyangkut di kabel listrik menyebabkan konsleting listrik, dan ketika turun sementara apinya masih menyala dapat menyebabkan kebakaran. Tetapi hari ini ada puluhan balon besar kecil beterbangan menghiasi langit yang sedikit mendung dengan awan berwarna putih seakan sebagai kanfas yang dihiasi dengan balon warna-warni bagaikan lukisan alam yang sangat indah.
            Balon udara yang diterbangkan masyarakat umumnya yang terbuat dari plastik, biasanya plastik yang digunkan adalah plastik kresek yang besar kemudian digabungkan dengan lem sehingga terbentuk sebuah balon. Balon yang sudah terbentuk dimasuki asap panas sampai mengembang kemudian dibagian bawah digantung lampu/obor dengan bahan bakar minyak tanah sebagai bahan  untuk menerbangkan balon. Penerbangan balon ini digunakan untuk memeriahkan hari raya kupatan sekaligus sebagai bentuk ekspresi masyarakat untuk mengusir kejenuhan di tengah pandemi virus Corona yang belum berakhir.
            Beterbangannya balon-balon udara berbagi jenis ada yang besar dan ada pula yang kecil dengan berbagai warna ini bagaikan parade balon udara yang berbaris indah menuju garis finis yang menjadikan langit sebagai lintasannya. Dengan melihat balon-balon  udara dapat menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat sekaligus mengobati kekecewaan masyarakat yang tidak dapat merayakan hari raya idul fitri dan hari raya kupatan seperti tahun tahun yang lalu. Semoga pandemi virus corona segera berakhir sehingga masyarakat dapat beraktifitas dengan normal dan agenda-agenda tahunan seperti hari raya idul fitri dan hari raya kupatan dapat dirayakan dengan meriah…  Aamiin…Alohumma Aamiin.

Komentar

  1. Balon udara memperindah suasana tapi resikonya juga besar.

    BalasHapus
  2. Niki wau katah balon diatas langit Tulungagung wilayah selatan dan barat... Semoga semuanya aman...Aamiin

    BalasHapus
  3. Sayang resikonya lebih besar dibanding keindahanya

    BalasHapus
  4. Mengingatkan semasa waktu doelo... Di sumet, mumbul, diuber.... Hehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PUASA CERIA DAN PENUH MAKNA

Tadabur Alam Gunung Budheg

Peringatan Agustusan